K3 PENGOPERASIAN PESAWAT ANGKAT-ANGKUT

Pesawat Angkat adalah pesawat atau peralatan yang dibuat, dan di pasang untuk mengangkat, menurnankan, mengatur posisi dan menahan benda kerja atau muatan.

Pesawat Angkut adalah pesawat atau peralatan yang dibuat dan dikonstruksi untuk memindahkan benda atau muatan, atau orang secara horisontal, vertikal, diagonal, dengan menggunakan kemudi baik di dalam atau di luar pesawatnya, ataupun tidak menggunakan kemudi dan bergerak di atas landasan, permukaan maupun rel atau secara terus menerus dengan menggunakan bantuan ban, atau rantai atau rol.

Jenis Pesawat Angkat

1. Dongkrak (dongkrak hidraulik, pneumatik, post lift, truck dll)
2. Keran Angkat (crane, overhead crane, hoist crane, gantry crane dll)
3. Alat angkut pengatur posisi benda kerja (rotoator, robotik dan takel)
4. Personal platform (passenger hoist, gondola dan peralatan sejenisnya)

Jenis Pesawat Angkut

1. Alat berat (forklift, lifttruck, hand pallet, dll)
2. Kereta (kereta gantung, komidi putar, kereta ayun, roller coaster, dll)
3. Personal basket (manlift, scissor lift, boomlift, hydraulic stairs)
4. Truck (tractor, module transport, car towing,  dump truck, dll)
5. Robotik dan konveyor (automated guided vehicle, sabuk berjalan, ban berjalan dan rantai berjalan)

Pengoperasian pesawat angkat dan angkut merupakan bagian integral dari industri konstruksi, manufaktur, dan logistik. Dalam pengoperasian pesawat angkat dan angkut, tidak jauh dari peran operator dengan  kecakapan teknis dan pengalaman yang mendalam dalam mengelola teknis setiap jenis pesawat angkat yang akan dioperasikan. Berikut hal yang perlu diperhatikan operator, meliputi:

Pengoperasian Pesawat Angkat-Angkut (Permenaker No. 8 Tahun 2020)

1. Dilengkapi dengan tanda peringatan operasi yang efektif
2. Dilengkapi dengan lampu penerangan yang efektif jika dioperasikan pada malam hari di luar ruangan
3. Disediakan pencahayaan yang cukup jika dioperasikan di dalam ruangan
4. Pandangan Operator baik di dalam kabin maupun di ruang kendali tidak boleh terhalang dan harus dapat memandang luas ke sekeliling lintasan atau gerakan operasi
5. Alat pengendali pengoperasian baik yang konvensional maupun yang dikontrol menggunakan program komputer harus dibuat dan dipasang secara aman dan mudah dijangkau oleh Operator
6. Memastikan alat pengaman tidak dapat terlepas secara tidak sengaja, jika terlepas maka Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut tidak boleh dioperasikan
7. Alat pengaman mampu bekerja secara otomatis jika Pesawat Angkat-Angkut bekerja melebihi batas yang diizinkan dan mampu membatasi gaya gerak dan benturan dalam kondisi berbahaya
8. Alat bantu angkat dan angkut harus dilengkapi dengan label (nama pabrik pembuat atau merk dan kapasitas beban maksimum)
9. Memastikan perlindungan (APD) terhadap Tenaga Kerja dan orang lain yang berada di pesawat angkat-angkut
10. Pemasangan APD pada semua bagian yang bergerak dan berbahaya, serta tidak menghambat proses pengangkatan, penurunan, pengaturan posisi, pemindahan muatan, barang dan orang.

Larangan Pengoperasian Pesawat Angkat-Angkut

1. Mengangkat dan mengangkut melebihi beban maksimum yang diizinkan
2. Melakukan gerakan secara tiba-tiba yang dapat menimbulkan beban kejut baik dalam keadaan bermuatan
3. Tidak membawa atau mengangkut penumpang melebihi jumlah kursi yang tersedia
4. Alat Pengaman dan Alat Perlindungan dilarang dipindahkan atau diubah pada saat beroperasi

Tugas utama operator meliputi pengawasan saat pengangkatan dan penurunan muatan, pengaturan posisi pesawat angkat untuk memaksimalkan kestabilan, serta memastikan K3 sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Selain itu, kemampuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat menjadi kunci dalam menjaga keamanan operasional.

Pelatihan Operator Pesawat Angkat-Angkut adalah fondasi utama dalam menjaga K3 yang optimal dalam lingkungan kerja industri, konstruksi, dan manufaktur.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi Admin Kami.

Ingat Training, Ingat URP!