BAHAN BERBAHAYA BERACUN PADA MAKANAN

Bahan Berbahaya Beracun atau kerap disingkat B3 adalah zat atau bahan-bahan lain yang dapat membahayakan kesehatan atau kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain pada umumnya. Karena sifat-sifatnya itu, bahan berbahaya dan beracun serta limbahnya memerlukan penanganan khusus. Dibidang kuliner Bahan Berbahaya Beracun masih sering dicampurkan pada bahan makanan agar produsen meraih untung sebanyak-banyaknya. Hal itu bisa disebabkan kurangnya wawasan maupun ketidakpedulian mereka keamanan pangan (food safety).

Berikut Bahan Berbahaya Beracun/Bahan Kimia yang terdapat didalam makanan:

1. Pengawet Makanan

Terdapat dalam bentuk: Formalin dan Benzoat yang terkandung dalam bahan makanan, biasanya digunakan untuk pencampuran pada ikan, ayam, tahu, mie basah, bakso dan olahan daging  lainnya agar awet dan terlihat kenyal. Dampak negatif yang ditimbulkan yaitu iritasi lambung, diare bercampur darah, kerusakan organ dalam dan bahkan kematian.

2. Pewarna Berbahaya

Terdapat dalam bentuk: pewarna merah Rhodamin-B dan pewarna kuning Methanyl Yellow, digunakan untuk memberikan warna yang menarik pada makanan misalnya campuran warna kue, sosis, dan makanan ringan lainnya. Bahaya zat pewarna menimbulkan hiperaktif pada anak dan kanker.

3. Pemanis Buatan

Terdapat dalam bentuk: Natrium (sodium) – Saccharine (sakarin), Na-Cycla-mate (siklamat), aspartame dan sorbitol. Penggunaan pemanis buatan biasanya dicampurkan untuk memberikan efek manis berlebih dan minim gula asli, misalnya pada minuman kemasan, permen dan kue kering. Bahaya zat pemanis buatan menimbulkan penyakit ginjal, leukimia dan limfoma.

4. Pengenyal Makanan

Terdapat dalam bentuk: Boraks, Penggunaan borak pada makanan biasanya digunakan untuk bakso agar memiliki cita rasa kenyal. Bahaya zat boraks menimbulkan penyakit gagal ginjal, mual dan demam.

5. Nitrat

Zat nitrat digunakan untuk menambah rasa gurih dan pengawet makanan pada ikan, daging, dan makanan kaleng. Bahaya nitrat menimbulkan penyakit diabetes melitus tingkat 2 dan jantung.

6. BPA atau Bisphenol

Zat BPA pada umumnya sering ditemukan pada makanan kalengan berbahan plastik, di Zat BPA bahayanya terletak pada tempat/kemasan makanan yang berdampak negatif bagi kesehatan. Ketika makanan dipanaskan zat BPAakan terlepas dan dapat berpengaruh pada hormonal yang memicu serangan kanker.

7. Mekuri

Zat merkuri, biasanya datang dari ikan laut yang kaya nutrisi dan omega 3. Paparan merkuri dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan jika dikonsumsi dengan kadar yang tinggi. Bahaya zat merkuri menimbulkan iritasi, peradangan hingga kanker.

8. Arsenik

Zat arsenik ditemukan di dalam kandungan air serapan tanah yang bisa terbawa di dalam makanan atau minuman. Bahaya zat arsenik jika dikonsumsi berkepanjangan dapat menimbulkan kanker bahkan kematian.

9. Penyedap Rasa

Monosodium glutomat atau MSG yang banyak ditemukan diproduk makanan ringan kemasan. Zat MSG memiliki sifat adiktif yang jika dikonsumsi terus-menerus dalam jumlah yang banyak dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan salah satunya kerusakan teroid.

10. Butylated Hydroxyanisole atau BHA

Zat BHA digunakan untuk menstabilkan rada dan membuat makanan lebih awet. Bahaya zat BHA termasuk dalam kategori zat pemicu kanker karena memiliki sifat karsinogenik.

Dampak negatif Bahan Berbahaya Beracun/Bahan Kimia Makanan bagi kesehatan manusia:

Terdapat banyak efek (dampak) negatif penyalahgunaan (kontaminasi) bahan kimia ber-bahaya yang dipakai sebagai bahan tambahan pangan. Di antara efek negatif yang sering muncul adalah :

  1. Keracunan, mulai gejala ringan hingga efek yang fatal (kematian)
  2. Kanker, seperti kanker leher rahim, paru-paru, payudara, prostat, dan otak
  3. Kejang-kejang, mulai tremor hingga berat.
  4. Kegagalan peredaran darah (gangguan fungsi jantung, otak, reproduksi, endokrin)
  5. Gejala lain, seperti : muntah-muntah, diare berlendir, depresi dan gangguan saraf
  6. Gangguan berat, seperti : kencing darah, muntah darah dan kejang-kejang

Saatnya kita mulai peduli terhadap apa yang akan kita konsumsi dan apa yang akan kita sajikan kepada keluarga tercinta dengan lebih memperhatikan komposisi dan kandungan bahan berbahaya pada makanan.

Ingat Training, Ingat URP!

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post