APA SIH SEGITIGA API?

API DAN ELEMEN TERJADINYA API !

API adalah proses oksidasi dalam waktu yang cepat dan merupakan reaksi kimia yang menghasilkan evolusi cahaya dan panas dalam berbagai intensitas dan setiap pembakaran yang merusak dan tidak terkontrol termasuk dalam ledakan(NFPA Glossary of Terms, 2008). Terdapat tiga elemen yang dibutuhkan untuk terciptanya nyala api atau dikenal  dengan segitiga api, yang akan kita bahas kali ini.

Apabila dilihat dari struktur api terdiri dari Empat Komponen yaitu gas, nyala cahaya, asap, dan energi panas. Elemen ke empat adalah energi panas yang dihasilkan oleh reaksi pembakaran, yang mana energi ini besarnya bervariasi, mulai dari 1000C sampai ribuan derajat tergantung intensitas kebakaran, jumlah bahan yang terbakar dan sifat kimianya (Manajemen Kebakaran, Soehatman Ramli, 2010).

Manajemen Kebakaran

Api tercipta karena adanya interaksi kimiawi antara bahan bakar (Liquids /Solids), oksigen, dan sumber panas yang sering kita sebut dengan SEGITIGA API. Oksigen bereaksi dengan cepat dengan substansi lain dan mengalami proses reaksi kimia, semakin cepat oksigen bereaksi dengan substansi tersebut, semakin panas, dan semakin menyala api yang dihasilkan (Frisch, 2002).

Propane, Carbon monoxide, Hydrogen, Acetylene, butane, Natural gas, and Others

Sumber : Fire Safety Management Book by Daniel E. Della Giustina

ELEMEN TERJADINYA API

Terdapat tiga elemen yang dibutuhkan untuk terciptanya nyala api atau dikenal  dengan segitiga api, elemen tersebut yaitu bahan bakar atau bahan yang akan terbakar (Fuel), panas(Heat), dan oksigen (Oxygen).

Elemen Pertama Segitiga Api

Elemen yang memiliki unsur bahan mudah terbakar yaitu padat, cairan, dan gas. Seperti reaksi kimia yang lain, sumber energi panas dibutuhkan untuk syaratnya. Bahan mudah terbakar padat adalah kayu, kertas, kain, batu bara, dan yang lainya. Cairan mudah menyala dan mudah terbakar termasuk bensin, oli mesin, kerosi dan bahan yang sama lainya. Propane, acetylene, dan gas alam adalah beberapa contoh dari gas yang mudah menyala. Untuk bahan padatan dan cairan seperti bahan yang lainya butuh untuk dikonvernsi menjadi gas agar dapat terbakar. Tetapi untuk bahan gas dapat langsung bereaksi karena bahan dasarnya atau molekulnya sudah berupa gas. (Fire Safety Management Book by Daniel E. Della Giustina)

Elemen Kedua Segitiga Api

Elemen yang memiliki unsur panas, jika bahan bakar tidak mendapatkan panas yang cukup, bahan bakar tidak akan terbakar. Panas ditransfer dengan tiga metode yaitu  konduksi, konveksi, atau radiasi. Konduksi terjadi ketika dua benda saling bersentuhan dan panas ditransfer dari molekul ke molekul. Konveksi adalah perpindahan panas melalui sirkulasi sedang bukan melalui kontak langsung. Media dapat berupa gas atau cairan. Radiasi adalah transfer gelombang elektro magnetik melalui media apapun. Untuk manajemen keselamatan, mengenali bagaimana panas dapat ditransfer di tempat kerja sangat membantu untuk mencegah kebakaran. (Fire Safety Management Book by Daniel E. Della Giustina)

Elemen Ketiga Segitiga Api

Elemen yang memiliki unsur oksigen, oksigen tersedia dengan bebas di udara. Jika tidak ada salah satu dari ketiga komponen elemen api ini, api tidak akan menyala (Frisch, 2002). Di Atmoshphere terdapat  21% kandungan Oksigen. Ketika terjadi pembakaran, kebutuhan untuk oksigen beroksidasi harus cukup tersedia dalam udara disekitaranya, bahkan ketika kadar oksigen di bawah 15% api akan mulai membara , akan tetapi ketika kadar oksigen dibawah 8% bara api akan berhenti untuk menyala. (Bryan, John L. Fire Suppression and Extinguishing Systems. New York: Macmillan Publishing Co, 1982)

Teknik Pemadaman Api

Pemadaman dengan pendinginan

Merupakan teknik pemadaman api yang paling sering digunakan yaitu dengan pemadaman semprotan/ menyiram air yang bertujuan untuk menurunkan temperatur suhu panasnya api.

Pemadaman dengan pembatasan oksigen (Dillution)

Pengurangan kandungan oksigen di area nyala api dapat memadamkan api. Dengan membatasi/mengurangi kadar oksigen dalam proses pembakaran api dapat padam. Pengurangan oksigen dapat dilakukan dengan membanjiri area api dengan gas lembam seperti karbondioksida yang menggantikan oksigen atau dapat juga dikurangi dengan memisahkan bahan bakar dari udara seperti menyelimuti dengan busa.

Pemadaman dengan mengambil/memindahkan bahan bakar (Starvation)

Kebakaran/nyala api dengan efektif dapat dipadamkan dengan menyingkirkan, memindahkan sumber bahan bakar dari jalur api.

Pemadaman dengan memutuskan reaksi rantai api

Cara pemadaman dengan memutus reaksi rantai api ini adalah mencegah terjadinya reaksi rantai didalam proses pembakaran. Pada beberapa zat kimia mempunyai sifat pemecah sehingga terjadi reaksi-reaksi atom-atom yang dibutuhkan oleh nyala api untuk tetap terbakar, dengan cara memutuskan reaksi rantai api ini nyala api dapat padam.

Kalau mau ikut pelatihan dasar pemadaman kebakaran dimana sih? URP donk!

Upaya Riksa Patra menyelenggarakan pelatihan pemadaman kebakaran tidak hanya untuk industri namun juga komunitas yang memiliki kepedulian akan K3 pencegahan kebakaran, misalkan untuk institusi sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan dan bahkan untuk komunitas warga yang tinggal di kompleks perumahan, apartemen ataupun rumah susun.

Ingat Training, Ingat URP !

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post